24 April 2009

The Commodores (Bag 1)


Berawal Dari Iseng

Banyak band legendaries yang lahir dari lingkungan kampus atau sekolah seperti The Doors, Pink Floyd, dan Genesis. Seperti juga The Commodores, yang bisa dikatakan sebagai salah satu referensi musik manca yang cukup direkomendasikan di era 70 an.
The Commodores sendiri sebenarnya merupakan kumpulan dari eman mahasiswa Institut Tuskege – Alabama. Mereka adalah Leonel Richie (keyboard/saksofon/vocal), Thomas Mc Clary (gitar), William King (terompet), Andre Callahan (drum), Michael Gilbert (bas), dan Milan Williams (keyboard) yang sepakat mendirikan sebuah band pada tahun 1967.

Sebelum bergabung Leonel Richie , Thomas Mc Clary, dan William King telah bergabung dalam The Mystics. Sementara Andre Callahan, Michael Gilbert, Milan William juga telah bergabung dalam grup The Jays. Semuala mereka membentuk band hanya sebagai pengisi waktu. Bahkan tak ada satu pun di antara mereka yang mau mengusulkan nama grup. Sampai posisi Andre Callahan dan Michael Gilbert digantikan oleh Walter Clyde Orange dan Ronald Le Pread, mereka belum juga memikirkan nama yang pas buat grup mereka. Orange kemudian berinisiatif memberikan William King sebuah kamus, baru Willian menemukan sebuah kata yang dirasa pas untuk nama band mereka. Kata tersebut adalah The Commodores, yang selanjutnya dipakai sebagai nama band mereka.
Personel lain dari The Commodores banyak menimba ilmu dari Orange yang dikenal paling antusias di dalam kegiatan grup ini. Nama The Commodores kemudian cukup membumi di sekitar kawasan Tuskege – Alabama. Pada tahun 1969, The Commodores mulai menginjakkan kaki di New York. Di New York mereka menjajal kemampuan tampil di panggung Small Paradise Club. Awalnya, pemilik club menganggap penampilan The Commodores kurang memuaskan pengunjung sehingga ditolak oleh pemilik club. Pada suatu ketika ada grup yang berhalangan hadir, sehingga pemilik club mengundang The Commodores untuk menggantikan. Tak disangka penampilan mereka begitu memikat pengunjung sehingga akhirnya The Commodores diminta untuk tampil rutin selam dua minggu.
Dengan bermodal percaya diri. The Commodores akhirnya mencoba masuk dapur rekaman . usaha mereka pada akhirnya membuahkan hasil, bersama Atlantik Record, The Commodores merilis album yang berisi lagu – lagu instrumentalia cover version R&B dan sebagian materi dalam album itu adalah hasil karya mereka sendiri.
Namun album tersebut belum mampu mengangkat nama The Commodores. Kemudian mereka bergabung dengan Motown yang mereka kenal melalui audisi. Pada awalnya The Commodores mengira bakal diaudisi untuk masuk dapur rekaman, tapi justru malah diajak tur bersama The Jackson Five selama dua setengah tahun.Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1971.
Meski rangkaian tur tersebut cukup menyita tenaga para personel The Commodores, tetapi rupanya perjuangan mereka tidak sia – sia, karena pada tahun 1974 The Commodores mendapatan tawaran untuk rekaman dari Motown Record dan menghasilkan album pertama mereka yang bertitle “ Machine Gun” lagu yang sekaligus merupakan judul album pertama milik The Commodores tersebut merupakan hasil karya Milan Williams yang dikenal mampu memainkan seluruh instrument musik.
“Machine Gun” langsung memikat public musik setelah mampu bertengger Top Ten dan menduduki di posisi ke -7 di tangga lagu Billboard selama 15 minggu. Kemudian “Slippery When Wet” menyusul diikuti “ I Feel Sanctified” yang mampu menerobos Top 20 single selama 17 minggu. Band asal Alabama ini menjadi langganan Top ten dan Top 20, termasuk juga di chart tangga lagu di radio – radio. The Commodores juga dikenal sebagai band funk yang menonjolkan alunan vocal Leonel Richie sebagai ikon The Commodores.
Pada tahu 1975, The Commodores menggelar tur bersama The Rolling Stones dalam paket US Tour. Mereka juga aktif merilis album rekaman seperti “ Caught in the Act" (1975), “Movin On” (1975), "Hot on the Track" (1976), "Commodores aka Zoom " (1977). The Commodores juga merilis sebuah hit “Just to be Close to You”, “ Fancy Dancer”, dan “Easy” yang dirilis ulang oleh Faith No More dalam aransemen yang tidak jauh beda.
The Commodores tidak hanya piawai dalam merilih lagu – lagu pop funk – soul yang agresif seperti “Too Hot To Trot” karya Clyde Orange, tetapi juga lagu balada seperti “Three Times Lady” yang pernah menjadi hit nomor 1 di Ameriak dan Inggris. Bahkan lagu country khas selera Leonel Richie “Sail On” berhasil membawa mereka ke tangga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUMBER PENGHASILAN

 
Masukkan Code ini K1-434DCE-X
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
free counters

MUSIC DOWNLOADS

SOFTWARE