03 Mei 2009

Elton John (Cerita 2)

Referensi musik manca bersama Elton John pada postingan ini merupakan kelanjukan dari postingan sebelumnya, jika ingin tahu awal karir atau biografi penyanyi Elton John dari awal silahkan klik disini biar nyambung dengan postingan kali ini..Oke gak usah banyak basa basi langsung aja dilanjutin cerita tentang Elton John.
Rentang waktuu 1972 – 1978 menjadi masa kejayaan bagi Elton John dan Bernie Taupin sebagai mesin pencetak hit. Single seperti “Rocket Man” mulai menduduki posisi 16 di Top 20. Ada pula “Crosodile Rock”, “Daniel”, “Bernie and The Jets”, “The Bitch is Black”, dan “Philadelphia Freedom”, sementara itu “Saturday Nigths Alright for Fighting” malah gagal menduduki Top 10, meskipun sering diputar di radio.
Album Honky Chateau langsung diikuti sukses album – album Elton John berikutnya, diantaranya: “Don’t Shoot Me I’m Only The Piano Player” (1973), “Goodbye Yellow Brick Road” (1973), “Caribou” (1974), “Captain Fantastic and The Brown Dirt Cowboy” (1975), dan “Rock of the Westics” (1975). Seluruh album tersebut behasil meraih platinum.
Elton John lalu menemukan Rocket sebagai label yang mendistribusikan produk MCA pada tahun 1973, semacam rekaman milik Neil Sadaka dan Kiki Dee. Tetapi pada akhirnya Elton John tidak menjadi artis rekaman Rocket, karena lebih memilih MCA yang telah mengontraknya 8 juta dolar AS pada tahun 1974.
Akhir tahun 1974, Elton John bekerja sama dengan John Lenon sebagai penulis lagu “ Whatever Gets You Through The Night” bahkan sempat tampil sepanggung di Madison Square Garden dalam acara “Thanks Giving Day” tahun 1974. aksi panggung mereka berdua (Elton John dan John Lenon) merupakan penampilan John Lenon yang terakhir di panggung sebelum memutuskan cuti dari dunia musik. Selanjutnya “Captain Fantastic” menjadi album pertama yang langsung berhasil menduduki chart sebagai album no.1 di Amerika.
Elton John juga mengganti personel bandnya dengan menghadirkan Johnstone, Quaye, Roger Pope, Ray Cooper, dan Kenny Passarelli. Sedangkan album pertama dengan personel tersebut adalah “Rock of Westies”.
Di pertengahan tahun 70 an, konser Elton John terbilang cukup besar dan megah, seperti single dan album yang telah dijualnya. Elton john secara kontinu merekam dan tampil di depan publik musik hingga tahun 1975.

Pada tahun tersebut, Elton John membuat pernyataan yang sangat mengejutkan di majalah Rolling Stones bahwa dirinya adalah biseksual. Banyak pengemar Elton John yang kecewa dan bereaksi negative. Pernyataannya ini juga berpengaruh pada penjualan album Elton John yang turun drastis. Elton John juga mengumumkan akan istirahat dari show dengan alasan kelelahan, padahal sebenarnya dirinya merasa malu untuk tampil kembali dikarenakan pernyataan tentang gaya hidupnya itu.
Tahun 1977, menjadi tahun terakhir show Elton John. Elton John hanya merekam lagu di studio. Hubungan kerja sama Elton dengan Taupin pada saat itu diwarnai ketegangan dan ketegangan yang telah tercium ketika merilis album “Blue Moves” yang melejitkan lagu “Sorry Seem To Be The hardest A Words” pada tahun 1976.
Pada album tersebut, Elton John mulai memanfaatkan penulis lirik lain. Tahun 1978, Elton kembali ke dunia musik meski hanya sebatas merilis ‘A Singel Man” yang liriknya ditulis oleh Gary Osborne dan ternyata mampu menduduki Top 20. Pada tahun itu pula, Elton John kembali mencoba ngejam di Live Stiffs untuk paket tuor, disusul tour pada tahun 1977, yang dibantu pemain perkusi Ray Cooper. Pada tahun 1979, lagu “Can’t Buy Your love” yang digarap bersama produsernya , Phily berhasil menduduki Top 10. Tapi sayang, album “Victim of Love” sangat mengecewakan dan dinilai kurang komersial. Hal itulah yang mendorong Elton John kemudian menggelar reuni bersama Taupin pada tahun 1980, melalui album “21 to 32”
Selam tiga tahun sejak tahun 1980, lagu Elton John dan Taupin gagal menduduki Top 10, meski sempat nangkring di Top 40, dengan lagu “Little Jeanie”.
Pada tahun 1981, setelah menandatangani kontrak dengan Geffen Records, Elton John merilis album “Jump Up!”, bisa dikatakan album ini merupakan album kedua yang sukses setelah album “Blue Moves”, bahkan merhasil menelorkan hit “Blue Eyes” dan “Empty garden (Hey Hey Johny)”, sebuah lagu penghormatan bagi John lenon.
Tahun 1983, album “Too Low for Zero” mulai mendongkrak sukses single “I Guess That’s Why They Call It The Blues” di jajaran Top 10 Singles. Bahkan klip “I’m Still Standing” seringkali ditanyakan di MTV.
Pertengahan tahun 80 an, single yang digarap Elton John selalu menyabet penghargaan gold antara lain “Sad Song’s (1986), “”Candle in the Wind” (1987), dan “I Don’t Want to Go On With You Like That”..
Seluruh karir Elton John yang gemerlap dan sukses, justru membuat kehidupannya menjadi kacau balau. Pernikahannya dengan seorang sound enginer bernama Renate Blauel, hanya bertahan empat tahun. Elton John kemudian akrab kembali dengan kokain dan alcohol. Kesehatan Elton John makin buruk, bahkan pernah menjalani pendarahan di kerongkongan pada tahun 1986. Sisa kesuksesaanya di ea 70 an dan 80 an sirna setelah dilelang untuk membiayai perawatan selama dia sakit.
Tahun 1991, Elton John mulai tampil di depan publik dengan dandanan yang lebih sederhana. Elton John menjadi lebih sering tampil di acara amal. Elton John juga mendirikan “Elton John AIDS Foundation” setelah melakukan riset terhadap penderita AIDS terutama terhadap korban AIDS, Ryan White.
Memasuki tahun 1992, Elton John kembali aktif bermusik melalui album “The One” yang berhasil menduduki posisi 8 di US Chart, dan berhasil menyabet double platinum. Di tahun itu pula, Elton John dan Taupin menandatangani kontrak dengan Warner / Chapel Music dengan nilai 39 juta dolar, banyak banget ya.
Tahun 1994, Elton John berkolaborasi dengan penulis lirik Tim Rice untuk lagu film “The Lion King” yang diproduksi Walt Disney berjudul “Can You Feel The Love Tonight”. Lagi tersebut berhasil menyabet Academy Award untuk Best Original Song. Album berikutnya adalah “Made in England” (1995), dan “Big Picture” (1997).
Tahun 1997, saat Lady Diana meninggal dunia, Elton John merilis ulang lagu “Candle In The Wind” menjadi “Candle In The Wind 97”, sebagai penghormatan untuk Lady Diana. Lirik lagu tersebut aslinya memuji Marlyn Monroe dan sebagian diadaptasi oleh Taupin dari rencana lirik untuk lagu “Something About The Way You Look Tonight”. Lagu “Candle In The wind 97” dinobatkan sebagai single terlaris di Inggris dan Amerika dan berhasil terjual 3 juta kopi untuk Amerika saja, dan selama 14 minggu bertahan di posisi puncak .
Proyek Elton John selanjutnya adalah bekerjasama dengan Tim Race untuk menggarap “The Story of Aida” (1999), album yang menawarkan pop kontemporer dan berhasil menyabet penghargaan emas. Memasuki akhir tahun 2000, Elton John menggelar show di Madison Square Garden yang didokumentasikan dalam album “Live One Night Only”. Teakhir setelah merilis double album “Greatest Hits 1970 – 2002” di tahun 2002, Elton John kembali merilis album album “ Peachtree Road” di tahun 2004. (Referensi diambil dari berbagai sumber).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUMBER PENGHASILAN

 
Masukkan Code ini K1-434DCE-X
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
free counters

MUSIC DOWNLOADS

SOFTWARE