Foo Fighter

Sebenarnya Foo Fighter adalah proyek sampingannya Dave Grohl (eks drummer Nirvana). Setelah Nirvana bubar, Dave Grohl mencoba merekam 15 lagu ciptaannya dalam sebuah album. Rencana awalnya sich album itu bakal dicetak 100 kopi dan dirilis dalam format indie, tapi ternyata nasib mengatakan lain karena kemudian Dave Grohl ini malah dapat tawaran dari sebuah label besar untuk menerbitkan lagu – lagunya. Dave Grohl sendirian masuk studio buat merekam lagu – lagu ciptaannya. Hampir semua instrument ia mainkan kecuali beberapa gitar track dia dibantu oleh Greg Dulli (Vokalis Band Afghan Wig & Twilight). Hasil rekaman tersebut dirilis dalam album selftittled yang dirilis tahun 1995. Tidak disangka, album tersebut laku keras bahkan memperoleh sertifikat platinum setahun kemudian. Tapi ceritanya tidak berhenti sampai distu, karena sadar tidak bisa tampil sendirian di panggung, Dave Grohl langsung menghubungi Nate Mandel (basis Sunny Day Real Estate), kemudian William Goldsmith (drummer Germ) dan Pat Smear (eks gitaris Nirvana). Formasi ini tidak bertahan lama, saat merekam album THE COLOUR OF THE SHAPE, William Goldsmith mengundurkan diri, posisinya kemudian digantikan oleh Taylor Hawkins (eks drummer Alanis Morissette Band). Tidak lama setelah merilis album kedua Pat Smear juga mundur. Formasi band ini pun berubah menjadi trio sampai mereka merilis album “THERE’S NOTHING LEFT TO LOOSE” di tahun 1999. Di tengah jalan Foo Fighter merekrut Chris Shifflet sebagai gitaris baru. Bersama dengan Chris, Foo Fighter masuk studio lagi buat merekam “One by One” yang membuat nama mereka mendunia.