
Bahkan Paul Gilbert, mantan gitaris Mr. Big yang kini mengibarkan Racer X pernah memuji si Yngwie. Kata Paul, meski ia seangkatan dengan Yngwie, namun Yngwie bisa langsung menghadirkan ciri khasnya sendiri. Yngwie tidak ikut - ikutan memainkan permainan gitar ala Eddie Van Halen. "Jarang ada gitaris yang bisa bermain secepat Yngwie dengan sound dan penampilan yang tetap bersih dan terjaga. Yngwie memiliki segalanya ", kata Paul Gilbert kepada majalah Young Guitar Jepang.
Bagi Yngwie, apa yang dilakukannya dalam bermusik harus benar - benar berjalan sempurna. Tidak mengherankan jika dia gemar sekali mengganti formasi bandnya setiap kali mengeluarkan album baru. " Sebab setiap kali saya menggarap lagu, saya selalu ingin merasakan sesuatu yang baru dan segar. Kalau tidak, saya tidak akan merekamnya", kata Yngwie Malmsteen beralasan. Selain itu, Yngwie juga menginginkan semua bagian di musik yang digarapnya berjalan sesuai dengan kemauannya. "Ketika saya menemukan riff yang bagus, saya langsung meramunya di studio dengan iringan drum mesin.
Setelah jadi, baru saya perdengarkan kepada personel band saya. Saya meminta mereka memainkan persis dengan apa yang saya inginkan," cetusnya ketika diwawancarai oleh majalah Guitar Player edisi Maret 2002. Yngwie Johann Malmsteen dilahirkan di Swedia, 30 Juni 1963. Pada saat berumur lima tahun, Yngwie sudah mulai mempelajari gitar. Ia tertarik menekuni gitar setelah menyaksikan video Jimi Hendrix di TV. Beberapa tahun kemudian, wajah Yngwie Malmsteen pun menghiasi media - media rock setalah ia muncul bersama grup Alcatrazz.
Namun Yngwie baru benar - benar menguras perhatian publik rock setelah ia mengibarkan grup Rising Force di bawah bendera Polydor Record. Corak permainannya yang sangat beda, memadukan gaya Jimi Hendrix, Richie Blackmore dengan pendekatan sound biola Nicolo Paganini, membuat nama Yngwie melesat sebagai "Guitar Hero" baru era 80-an, setelah generasi Jimi Hendrix, Jeff Beck, Jimmy Page, Richie Blackmore dan Eddie Van Heen. Ketiak merilis album Odysey (1988) yang menghadirkan vokal Joe Lynn Turner mantan vokalis Rainbow dan Deep Purple, Yngwie berhasil nampang di tangga album Top 40 Billboard. Sementara di album Eclipse (1990), Yngwie berhasil mencetak sukses secara komersil dan sukses meraup pendengar di Amerika dan Eropa. yang kemudian menjalar ke Jepang. Di negeri Matahari Terbit tersebut Yngwie menguasai posisi puncak tangga album lewat Fire & Ice.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar